Selasa, 09 Agustus 2016

CONTOH SENYAWA HIDROKARBON, KEGUNAAN DAN KERUGIAN UNTUK LINGKUNGAN

LAPORAN  KIMIA



Contoh Senyawa Hidrokarbon
Kegunaan dan Kerugian untuk Lingkungan







Disusun oleh :
XI IPA 3
KELOMPOK 3
Christy Pasiowan
Melani Rabuka
Natalia Kambey
Claudai Tamburian
Rahdinan Paputungan
Yosua Kondoy

SMA Negeri 9 BINSUS

MANADO




KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur kepda Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Contoh Senyawa Hidrokarbon, Kegunaan dan Kerugian Untuk Lingkungan”.
            Kami juga mengucapkan terima kasih kepada: (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) orang tua kami yang telah mendukung kami dalam pembuatan laporan ini, (3) Ibu Dra. Jeninati Mulaki yang telah membimbing dan mengarahkan kami, (4) dan juga kepada teman –teman kami yang telah membantu kami.
            Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua. Dan juga kami menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnya karya tulis ini. kami berharap laporan ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.






Manado, Agustus 2016






SENYAWA HIDROKARBON

     a.    Karbon monoksida (CO)
Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah satunya adalah pembakaran bensin, di mana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan pembakaran tidak sempurna dengan reaksi sebagai berikut.

2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)

Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain pembakaran tidak sempurna bensin adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi pada proses industri, pembakaran sampah, pembakaran hutan, kapal terbang, dan lain-lain. Namun demikian, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%.

Gas CO tidak berwarna dan berbau serta bersifat racun. Gas CO dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melaui pernafasan, gas CO bereaksi dengan darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).

CO + Hb → COHb

Afinitas CO terhadap Hb 300 kali lebih besar daripada O, bahkan Hb yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh CO. Jadi CO menghalangi fungsi vital Hb untuk membawa oksigen bagi tubuh. Ambang batas CO diudara sebesar 20 ppm. Udara yang mengandung CO dengan kadar lebih dari 100 ppm akan mengakibatkan sakit kepala dan gangguan pernafasan dan kadar yang lebih tinggi dapat mengakibatkan kematian.




     b.   Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Jika gas SO­2 dan SO3 bercampur dengan air, maka dapat menyebabkan terbentuknya H2SO4 yang bersifat korosif dan menyebabkan terjadinya hujan asam. Selain itu juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.

     c.    Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Dampak negatif dari oksida nitrogen antara lain:
        1.    Merusak kehidupan tanaman dan binatang.
        2.    Mengganggu kesehatan manusia karena menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
        3.    Bersifat korosif
        4.    Menimbulkan hujan asam
       5.    Menimbulkan asbut (asap-kabut) yang dapat menyebabkan berkurangnya daya pandang,         iritasi pada mata dan saluran pernafasan, tanaman menjadi layu, dan menurunnya kualitas         materi.

     d.   Partikel timbal hitam
Senyawa timbal dari udara dapan mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan dapat terkontaminasi. Pada kadar yang tinggi dapat menyebabkan keracunan timbal. Keracunan timbal ringan dapat menyebabkan sakit kepala. Mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat dapat menyebabkan kerusakan otak, hati, dan ginjal.

Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponenesensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udaramerupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 %Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dariNeon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan"Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinyaseperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lainyang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, makadikatakan udara sudah mengalami pencemaran / perpolusi. Akibat aktifitas perubahan manusia terhadap udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisismaupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa penguranganmaupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara,yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yangdipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinandisuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahayabagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraanbermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.Sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sepertimemasak, kendaraan bermotor, dan industri berasal dari minyak bumi, gas alamdan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut disebut bahan bakar fosil.Pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi dan gas alam) merupakan penyebab utama dalam masalah pencemaran lingkungan, khususnyapencemaran udara.Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversisumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik, industri dan alat transportasiyang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya.
Zat-zat yang dihasilkan dari pembakaran tersebut merupakan zat-zat yang cukupberbahaya dan merupakan sumber utama pencemaran udara yang akanmengotori lingkungan.Penggunaan bahan bakar fosil semakin lama semakin meningkat terutama dikota-kota besar. Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkandampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisapembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnyakualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telahmenyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Hal ini dapat ditandai denganmeningkatnya suhu udara karena terjadi pemanasan global, asap buangkendaraan bermotor dan asap dari pabrik industri yang menghalangi penglihatandan menggangu pernafasan.Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaanbahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasidan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatanrumah tangga dan kebakaran hutan.Polusi udara di kebanyakan kota di Asia Tenggara dan China memiliki peringkatteratas sebagai penyebab kematian dari 500.000 orang setiap tahun, kata MichalKrzyzanowski, seorang spesialis kualitas udara pada Pusat Lingkungan WHOEropa, di Bonn, Jerman.Menurut WHO di seluruh dunia, polusi udara menyebabkan kematian 800.000orang setiap tahun. Berdasarkan studi Bank Dunia tahun 1994, pencemaranudara merupakan pembunuh kedua bagi anak balita di Jakarta, 14% bagi seluruhkematian balita seluruh Indonesia dan 6% bagi seluruh angka kematianpenduduk Indonesia
Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan warga kota di Jawa Baratmemberikan ancaman yang cukup besar. Hasil uji emisi pada tahun 2003terhadap 3.000 kendaraan bermotor berbahan bakar bensin dan solar di KotaBandung, 53% dari 2.134 unit kendaraan berbahan bakar bensin, dan 70% dari866 unit yang berbahan bakar solar menunjukkan, tidak memenuhi baku mutuemisi kendaraan bermotor. Secara umum, sekira 53% dari kendaraan yang diujitidak memenuhi syarat baku mutu emisi. Kondisi tahun 2004 juga tidak terlaluberubah, di mana > 40% kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin dansolar tidak memenuhi persyaratan baku mutu emisi sumber bergerak (KepmenLH No. 13/MENLH/3/1995).Hal inilah yang menyebabkan kota-kota di Jawa Barat dengan kepadatankendaraan bermotor tinggi kualitas udaranya termasuk buruk. Misalnya KotaBandung dalam kurun waktu satu tahun hanya tercatat 55 hari yang tergolongsehat. Kualitas udara yang buruk ini juga dikuatkan dengan
Adanya kecenderungan konsentrasi hidrokarbon (HC) yang meningkat di atas ambangbatas hingga 4-8 kali dari konsentrasi ambang batas baku mutu udara ambien(160 mg/m3/3jam) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999.
Tingginya konsentrasi HC di udara menunjukkan kontribusi emisi pembakaranbahan bakar yang besar.Selain ancaman timbal dan hidrokarbon, pencemaran udara dalam bentuk hujanasam juga perlu memperoleh perhatian yang sungguh-sungguh. Catatan BPLHDJawa Barat menunjukkan bahwa, pH air hujan di Kota Bandung hingga tahun1997 masih bersifat netral (pH bervariasi 6-7). Tahun berikutnya terus menurunhingga mencapai pH 3 (sangat asam) pada 2000. Dengan pertimbangan tidakadanya perbaikan signifikan dalam pola pengelolaan sistem transportasi danindustri serta makin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, makapencemaran udara dalam bentuk hujan asam diperkirakan lebih tinggi daripadayang terjadi pada tahun 2000.Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut foto kimia (Photo Chemistry Smog) yang dapat merusak tanaman. Daun menjadi pucat karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain toksitasnya akan meningkat (Anonim, 2008).

HIDROKARBAN YANG TERDAPAT PADA PUPUK KIMIA
Dampak negatif penggunaan pupuk kimia adalah sebagai berikut:
       1.      Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan organisme di dalam tanah mati.
       2.      Pupuk kimia akan mengurangi unsur hara dalam tanah.
       3.      Tanah pada daerah persawahan menjadi dangkal.
       4.      Penggunaan pupuk kimia dengan dosis yang melebihi aturan dapat menyebabkan                      tanaman mati, layu dan pertumbuhannya tidak optimal.
Dampak positif penggunaan pupuk kimia adalah sebagai berikut:
       1.    Mempercepat tumbuhan.
       2.    Membuat tumbuhan tersebut lebih subur.

PESTISIDA
Dampak Positif Pestisida:
       1.    Dapat diaplikasikan dengan mudah.
       2.    dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat.
       3.    Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat.
       4.    Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat.
       5.    Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi terutama jangka pendek.
Dampak Negatif Pestisida:
       1.    Pencemaran terhadap ekosistem sungai, kolam, rawa/danau dan perairan.
       2.    Pencemaran terhadap ekosistem lahan sayuran holtikultura.
       3.    Pencemaran terhadap keadaan populasi hama, patogen dan musuh alami.
       4.    Pemanasan global.
       5.    Pencemaran terhadap kesehatan manusia.



KRONOLOGI DISKUSI

Ketua             : Yosua Kondoy
Skretaris        : Melani Rabuka
Bendahara    : Christy Pasiowan

Pembawa Materi :
       1.    Christy Pasiowan
       2.    Natalia Kambey
       3.    Claudia Tamburian
       4.    Rahdinan Paputungan
       5.    Yosua Kondoy

Pertanyaan :
       1.    Apakah dampak negatif pestisida dan pupuk kima dapat di atasi? Dengan cara apa? (Putri Massie – Kelompok 1)
v  Ya, dengan cara meminimalisir pemakaian dan mengikuti aturan pakai. (Claudia Tamburian)
       2.    Senyawa hidrokarbon apa yang terkandug dalam pupuk kima yang dapat mempercepat            pertumbuhan pada tanaman? (Keyzia Manus – Kelompok 2)
v  Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam pupuk kimia yang dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman, yaitu urea dan 2A (Zwavelzure ammunia). (Natalia Kambey)
       3.    Manakah yang lebih baik, menggunakan pestisida atau tidak menggunkan pestisida pada         tumbuhan? (Theofanny Manumpil – Kelompok 1)
v  Menggunakan pestisida atau tidak itu tergantung, jika tumbuhan tersebut terdapat hama maka kita dapat menggunakan pestisida, untuk mengusir hama tersebut. (Christy Pasiowan)






Tidak ada komentar: