LAPORAN KIMIA
|
Contoh Senyawa Hidrokarbon
Kegunaan dan Kerugian untuk Lingkungan
Disusun oleh :
XI IPA 3
KELOMPOK 3
Christy Pasiowan
Melani Rabuka
Natalia Kambey
Claudai Tamburian
Rahdinan Paputungan
Yosua Kondoy
SMA Negeri 9 BINSUS
MANADO
KATA
PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kepda Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini yang
berjudul “Contoh Senyawa Hidrokarbon, Kegunaan dan Kerugian Untuk Lingkungan”.
Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada: (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) orang tua kami yang telah mendukung kami
dalam pembuatan laporan ini, (3) Ibu Dra. Jeninati Mulaki yang telah membimbing
dan mengarahkan kami, (4) dan juga kepada teman –teman kami yang telah membantu
kami.
Semoga laporan ini dapat berguna
bagi kita semua. Dan juga kami menyadari dalam menyusun laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnya karya tulis ini. kami berharap laporan ini
bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Manado, Agustus 2016
SENYAWA HIDROKARBON
a. Karbon monoksida (CO)
Sumber keberadaan gas CO ini adalah pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan bakar minyak bumi. Salah satunya adalah pembakaran bensin,
di mana pada pembakaran yang terjadi di mesin motor, dapat menghasilkan
pembakaran tidak sempurna dengan reaksi sebagai berikut.
2 C8H18(g) + 17 O2(g) → 16 CO(g) + 18 H2O(g)
Sumber lain yang menyebabkan terjadinya gas CO, selain
pembakaran tidak sempurna bensin adalah pembakaran tidak sempurna yang terjadi
pada proses industri, pembakaran sampah, pembakaran hutan, kapal terbang, dan
lain-lain. Namun demikian, penyebab utama banyaknya gas CO di udara adalah
pembakaran tidak sempurna dari bensin, yang mencapai 59%.
Gas CO tidak berwarna dan berbau serta bersifat racun.
Gas CO dapat menimbulkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan, dan
paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melaui pernafasan, gas CO bereaksi dengan
darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).
CO + Hb → COHb
Afinitas CO
terhadap Hb 300 kali lebih besar daripada O2, bahkan Hb yang telah
mengikat oksigen dapat diserang oleh CO. Jadi CO menghalangi fungsi vital Hb
untuk membawa oksigen bagi tubuh. Ambang batas CO diudara sebesar 20 ppm. Udara yang mengandung CO
dengan kadar lebih dari 100 ppm akan mengakibatkan sakit kepala dan gangguan
pernafasan dan kadar yang lebih tinggi dapat mengakibatkan kematian.
b.
Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Jika
gas SO2 dan SO3 bercampur dengan air, maka dapat menyebabkan terbentuknya H2SO4 yang bersifat korosif dan menyebabkan terjadinya hujan asam.
Selain itu juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
c.
Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Dampak negatif dari oksida nitrogen antara
lain:
1.
Merusak kehidupan tanaman dan binatang.
2.
Mengganggu kesehatan manusia karena
menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
3.
Bersifat korosif
4.
Menimbulkan hujan asam
5.
Menimbulkan asbut (asap-kabut) yang dapat
menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran
pernafasan, tanaman menjadi layu, dan menurunnya kualitas materi.
d.
Partikel timbal hitam
Senyawa
timbal dari udara dapan mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan dapat
terkontaminasi. Pada kadar yang tinggi dapat menyebabkan keracunan timbal.
Keracunan timbal ringan dapat menyebabkan sakit kepala. Mudah teriritasi, mudah
lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat dapat menyebabkan kerusakan
otak, hati, dan ginjal.
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen,
merupakan komponenesensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup
lainnya. Udaramerupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 %
Nitrogen, 20 %Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya
terdiri dariNeon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara
dikatakan"Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila
komposisinyaseperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas
lainyang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, makadikatakan
udara sudah mengalami pencemaran / perpolusi. Akibat aktifitas perubahan manusia terhadap udara seringkali menurun kualitasnya.
Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisismaupun
sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa penguranganmaupun
penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara,yang lazim
dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yangdipergunakan untuk
kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinandisuatu tempat dijumpai
debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahayabagi kesehatan. Demikian juga
suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraanbermotor atau angkutan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.Sumber energi yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, sepertimemasak, kendaraan bermotor, dan industri berasal
dari minyak bumi, gas alamdan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut
disebut bahan bakar fosil.Pembakaran bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi
dan gas alam) merupakan penyebab utama dalam masalah pencemaran lingkungan,
khususnyapencemaran udara.Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia
diperoleh dari konversisumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik,
industri dan alat transportasiyang menggunakan energi fosil sebagai sumber
energinya.
Zat-zat yang dihasilkan dari pembakaran tersebut merupakan zat-zat
yang cukupberbahaya dan merupakan sumber utama pencemaran udara yang
akanmengotori lingkungan.Penggunaan bahan bakar fosil semakin lama semakin
meningkat terutama dikota-kota besar. Secara langsung
atau tidak langsung hal ini mengakibatkandampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan makhluk hidup karena sisapembakaran energi fosil ini menghasilkan
zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama di kota-kota besar
telah menyebabkan turunnyakualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan
lingkungan bahkan telahmenyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Hal ini dapat
ditandai denganmeningkatnya suhu udara karena terjadi pemanasan global, asap
buangkendaraan bermotor dan asap dari pabrik industri yang menghalangi
penglihatandan menggangu pernafasan.Menurunnya kualitas udara tersebut terutama
disebabkan oleh penggunaanbahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien
pada sarana transportasidan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar,
disamping kegiatanrumah tangga dan kebakaran hutan.Polusi udara di kebanyakan
kota di Asia Tenggara dan China memiliki peringkatteratas sebagai penyebab
kematian dari 500.000 orang setiap tahun, kata MichalKrzyzanowski, seorang
spesialis kualitas udara pada Pusat Lingkungan WHOEropa, di Bonn,
Jerman.Menurut WHO di seluruh dunia, polusi udara menyebabkan kematian
800.000orang setiap tahun. Berdasarkan studi Bank Dunia tahun 1994,
pencemaranudara merupakan pembunuh kedua bagi anak balita di Jakarta, 14% bagi
seluruhkematian balita seluruh Indonesia dan 6% bagi seluruh angka
kematianpenduduk Indonesia
Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan warga kota di Jawa Baratmemberikan
ancaman yang cukup besar. Hasil uji emisi pada tahun 2003terhadap 3.000
kendaraan bermotor berbahan bakar bensin dan solar di KotaBandung, 53% dari
2.134 unit kendaraan berbahan bakar bensin, dan 70% dari866 unit yang berbahan
bakar solar menunjukkan, tidak memenuhi baku mutuemisi kendaraan bermotor.
Secara umum, sekira 53% dari kendaraan yang diujitidak memenuhi syarat baku
mutu emisi. Kondisi tahun 2004 juga tidak terlaluberubah, di mana > 40%
kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin dansolar tidak memenuhi
persyaratan baku mutu emisi sumber bergerak (KepmenLH No. 13/MENLH/3/1995).Hal
inilah yang menyebabkan kota-kota di Jawa Barat dengan kepadatankendaraan
bermotor tinggi kualitas udaranya termasuk buruk. Misalnya KotaBandung dalam
kurun waktu satu tahun hanya tercatat 55 hari yang tergolongsehat. Kualitas
udara yang buruk ini juga dikuatkan dengan
Adanya kecenderungan konsentrasi hidrokarbon (HC) yang meningkat di
atas ambangbatas hingga 4-8 kali dari konsentrasi ambang batas baku mutu udara
ambien(160 mg/m3/3jam) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999.
Tingginya konsentrasi HC di udara menunjukkan kontribusi emisi
pembakaranbahan bakar yang besar.Selain ancaman timbal dan hidrokarbon,
pencemaran udara dalam bentuk hujanasam juga perlu memperoleh perhatian yang
sungguh-sungguh. Catatan BPLHDJawa Barat menunjukkan bahwa, pH air hujan di
Kota Bandung hingga tahun1997 masih bersifat netral (pH bervariasi 6-7). Tahun
berikutnya terus menurunhingga mencapai pH 3 (sangat asam) pada 2000. Dengan
pertimbangan tidakadanya perbaikan signifikan dalam pola pengelolaan sistem
transportasi danindustri serta makin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor,
makapencemaran udara dalam bentuk hujan asam diperkirakan lebih tinggi
daripadayang terjadi pada tahun 2000.Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut kabut
foto kimia (Photo Chemistry Smog) yang dapat merusak tanaman. Daun
menjadi pucat karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain
toksitasnya akan meningkat (Anonim, 2008).
HIDROKARBAN YANG TERDAPAT PADA PUPUK KIMIA
Dampak negatif penggunaan pupuk kimia adalah sebagai
berikut:
1. Penggunaan
pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan organisme di dalam tanah mati.
2. Pupuk kimia
akan mengurangi unsur hara dalam tanah.
3. Tanah pada
daerah persawahan menjadi dangkal.
4. Penggunaan
pupuk kimia dengan dosis yang melebihi aturan dapat menyebabkan tanaman mati,
layu dan pertumbuhannya tidak optimal.
Dampak positif penggunaan pupuk kimia adalah sebagai
berikut:
1. Mempercepat
tumbuhan.
2. Membuat
tumbuhan tersebut lebih subur.
PESTISIDA
Dampak
Positif Pestisida:
1. Dapat diaplikasikan dengan mudah.
2. dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap
tempat.
3. Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat.
4. Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu
singkat.
5. Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi
terutama jangka pendek.
Dampak
Negatif Pestisida:
1. Pencemaran terhadap ekosistem sungai, kolam,
rawa/danau dan perairan.
2. Pencemaran terhadap ekosistem lahan sayuran
holtikultura.
3. Pencemaran terhadap keadaan populasi hama, patogen dan
musuh alami.
4. Pemanasan global.
5. Pencemaran terhadap kesehatan manusia.
KRONOLOGI DISKUSI
Ketua : Yosua Kondoy
Skretaris : Melani Rabuka
Bendahara : Christy Pasiowan
Pembawa Materi :
1. Christy Pasiowan
2. Natalia Kambey
3. Claudia Tamburian
4. Rahdinan Paputungan
5. Yosua Kondoy
Pertanyaan :
1. Apakah dampak negatif pestisida dan pupuk kima dapat
di atasi? Dengan cara apa? (Putri Massie – Kelompok 1)
v Ya, dengan cara meminimalisir pemakaian dan mengikuti
aturan pakai. (Claudia Tamburian)
2. Senyawa hidrokarbon apa yang terkandug dalam pupuk
kima yang dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman? (Keyzia Manus – Kelompok
2)
v Senyawa
hidrokarbon yang terkandung dalam pupuk kimia yang dapat mempercepat
pertumbuhan pada tanaman, yaitu urea dan 2A (Zwavelzure ammunia). (Natalia
Kambey)
3. Manakah
yang lebih baik, menggunakan pestisida atau tidak menggunkan pestisida pada tumbuhan? (Theofanny Manumpil – Kelompok 1)
v Menggunakan
pestisida atau tidak itu tergantung, jika tumbuhan tersebut terdapat hama maka
kita dapat menggunakan pestisida, untuk mengusir hama tersebut. (Christy
Pasiowan)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar